Kurniawan Gunadi : Hujan Matahari

Kamis, 20 Agustus 2015

| | |
Judul Buku          : Hujan Matahari
Penulis                 : Kurniawan Gunadi
Penerbit              : Canting Press
Tahun Terbut     : 2014
Tebal                     : 205 halaman                   
Kategori               : Kumpulan Cerita dan Prosa

Buku ini termasuk “easy reading”  yang bertema besar “Cinta” cinta kepada Yang Maha Kuasa, orang tua, saudara, anak-anak, sahabat, pasangan hidup. juga kepada seseorang yang namanya masih menjadi Rahasia besar dalam hidup. Tentang nilai-nilai kehidupan yang dianut, harapan, komitmen serta pemahaman-pemahaman baik akan kebijaksaan.

Buku ini terdiri dari 4 bab, setiap bab dilengkapi dengan Ilustrasi yang unik. Saya tidak akan bercerita panjang lebar membahas buku ini. Karena sering  munculnya quotes dari Mas Gun sang pengarang buku ini di wall-wall fb sudah menunjukkan bahwa buku ini sangat menarik terutama buat kaum muda mudi yang sedang galau gundah gulana. 



Bab I
Sebelum Hujan

“Selamat hujan-hujanan. Jangan menghindar. Hujan itu rahmat”
(Kurniawan Gunadi)




Bab II
Gerimis

“Tuhanlah yang berkuasa penuh membolak balikkan perasaan itu dalam sekejap. Cinta atau benci itu perbedaannya tipis, cukup ‘Kun Faya Kun’. Maka kamu bisa mencintai seseorang dan percayalah, Tuhan selalu memiliki alasan yang tepat mengapa melakukannya pada hatimu. Seringkali kita dipertemukan pada seseorang yang baik melalui cara-cara yang tidak kita pikirkan. Dan alasan sesederhana itu ternyata mampu mengantarkan kita pada tujuan akhir”
(Kurniawan Gunadi)
“Jika Tuhan menghendaki sebuah pertemuan, bagaimanapun caranya itu pasti terjadi, bukan?. Ada banyak cara untuk mengawali pertemuan dan Tuhan memiliki seluruh caranya”
(Kurniawan Gunadi)





Bab III
Hujan

“Bersamaku, kamu tidak perlu repot-repot berdandan berjam-jam. Toh make up-mu akan kalah oleh hujan. Kita akan hujan-hujanan. Toh nanti make-upmu akan hilang dibasuh wudhu. Sederhana saja, kan lebih enak. Mau bersamaku?”
(Kurniawan Gunadi)





Bab IV
Reda

“Kamu tahu? Kukira di perjalanan ini tidak akan ada pembicaraan. Terima kasih telah membuka pembicaraan. Aku paham. Tujuan yang sama akan mempertemukan orang-orang dalam perjalanan”

(Kurniawan Gunadi)

0 komentar: